Sunday 17 July 2016

Roh Kudus mengubah hidupku


Sebuah cerita singkat dari pengalaman hidupku ketika kecil hingga dewasa seperti saat ini yang akan dituliskan dalam sebuah buku suatu saat nanti.

            Namaku Yosua Andreas, nama yang diperoleh dari pemberian mamaku. Ada alasan yang mendasari dalam pemberian nama itu. Yaitu Yosua, seorang hamba yang menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel menuju Tanah Kanaan, dan Andreas, seorang murid Yesus. Mama ingin sekali aku menjadi seperti Yosua yang memimpin bangsa Israel menuju Kanaan, dalam artian menjadi pedoman hidup bagi orang lain untuk memenuhi janji-janji Tuhan.
            Aku terlahir menjadi anak ketiga dari 3 orang bersaudara. Jarak usiaku dengan kakak dan abangku cukup jauh, yakni 9 dan 10 tahun. Hal ini dikarenakan dulu sempat mama dan papaku tidak merencanakan untuk memiliki tiga orang anak. Namun entah kenapa mereka berubah pikiran dan memutuskan untuk melahirkan anak ketiga. Maka lahirlah aku ke dunia yang indah yang diciptakan Tuhan ini.
            Sepanjang masa-masa kecilku hingga melanjutkan sekolah menengah atas, aku kurang merasakan kasih sayang seorang papa. Dulu ketika aku kecil, papaku sangat jarang berada di rumah. Berangkat kerja jam 7 pagi dan pulang ke rumah bisa jam 12 malam. Dulu papa adalah seorang penjudi. Di samping pekerjaannya sebagai pegawai negeri di salah satu perusahaan BUMN, papa adalah seorang penjudi dan suka pulang malam. Maka sangat kurang komunikasiku dengan seorang papa. Dalam satu hari bisa saja tidak bertemu, karena aku berangkat sekolah pukul 6 pagi dan tidur malam biasanya pukul 22. Hal ini mengakibatkan hubunganku dengan papa tidak sebaik hubunganku dengan mamaku.
            Hal yang tidak akan terlupakan olehku adalah saat mama dan papaku bertengkar hebat. Papaku sampai melempar HP nya ke arah muka mamaku, untungnya HP tersebut mengenai tembok dan pecah. Hal itu terjadi berulang kali. Mamaku saat itu menangis sangat sedih, dan aku sangat membenci papaku. Papa juga sering meminta uang untuk membayar kekalahan bermain judi, padahal uang di tangan mamaku sangat sedikit dan itu untuk bayaran uang sekolahku. Tapi papaku memaksa hingga mamaku mengalah, dan mama hanya menangis di depanku karena saat itu kakak dan abang sudah merantau untuk kuliah dan bekerja. Aku begitu kasihan dan sedih kepada mamaku. Hari-hariku dari SD kulewati hanya bersama mama di rumah. Jarang sekali figur seorang papa tampak di tengah-tengah keluarga kami.
Tiap malam mama menangis dan berdoa untuk mengampuni kesalahan-kesalahan papaku dan tidak menimpakan untuk anak-anaknya. Itu doa yang utama dipanjatkan oleh mamaku tiap hari bahkan sebelum aku lahir. Karena papa sudah berjudi sebelum kakakku yang sulung lahir. Mama mohon kepada Tuhan agar anak-anaknya tidak menjadi seorang penjudi. Dia sangat memohon belas kasihan dengan Tuhan.
Singkat cerita, aku bertumbuh semakin hari menjadi semakin dewasa. Saat itu aku belum begitu mengenal Yesus. Bahkan aku kurang tertarik dengan pergi-pergi ke gereja. Namun, suatu waktu di usiaku yang ke 16 tahun aku mulai dibukakan untuk pergi ke Gereja dan mencari Tuhan melalui firman-Nya. Saat itu aku mulai bergereja di salah satu gereja karismatik bersama mama. Mama mulai gereja disana karena awalnya merasa malu untuk pergi ke Gereja lama, sebab tidak ada papa yang mendampingi. Sering orang-orang bertanya pada mama mengapa papa tidak ikut. Dan hal itu membuat mamaku menjadi risih dan memutuskan tiap Minggu ke gereja karismatik saja. Tiap minggu aku dan mama bergereja, imanku semakin dibangkitkan dan pengenalanku akan Yesus Kristus semakin dibukakan. Tiap pagi aku rajin untuk bernyanyi dan membaca renungan pagi. Tiap minggu aku hampir tidak pernah absen untuk pergi ke Rumah Tuhan karena itu menjadi kesenangan bagiku.
Selang beberapa waktu, suatu cobaan datang menghampiriku. Tampaknya iblis tidak suka ada seorang anak Tuhan yang sedang naik level. Si iblis mencobaiku dengan perantaraan perempuan. Aku dulu sempat berpacaran dengan seorang yang beda agama. Padahal Firman Tuhan menentang keras akan hal itu. Akibatnya aku, yang semula sangat rajin membaca renungan dan ke Gereja, lama kelamaan mulai malas untuk melakukannya lagi. Tampaknya iblis sudah memasuki diriku menggantikan Roh Kudus yang telah kuusir keluar dari hatiku. Hari-hari yang telah kulewati begitu suram. Bahkan selama aku berpacaran dengan dia, aku jadi suka mencari situs-situs yang negatif. Aku bahkan tak jarang untuk membuka situs tersebut lalu mengunduhnya ke ponsel. Hampir tiap hari aku melakukannya karena tidak ada seorang pun yang tahu, karena di rumah aku sering sendirian saat mamaku pergi ke luar. Hal-hal seperti itu sering kulakukan setiap hari tanpa sepengetahuan mamaku. Aku telah membohongi mamaku.
Singkat cerita, aku putus dengan pacarku itu karena dengan alasan beda agama. Aku sedikit demi sedikit mulai melupakan dia dan meninggalkan kenangan-kenangan buruk yang ada. Lalu selang satu tahun kemudian, aku meninggalkan sekolahku dan lanjut ke jenjang perkuliahan. Aku mulai merantau sedangkan kakak dan abangku sudah pada bekerja. Yang ada di rumah sekarang hanya mama dan papa. Awalnya memang mama sangat sedih, namun dia sangat berharap aku bisa menjadi seorang yang sukses di tanah perantauan.
Masa-masa awal perkuliahanku pun dimulai, dan aku sudah melepaskan dosa untuk berpacaran dengan beda agama tersebut. Aku sudah mengambil pelajaran berharga dari situ untuk tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama. Namun, iblis mulai mencobaiku lagi. Di saat-saat waktu sendiriku di kosan, aku mulai berpikir untuk mengulang dosa yang pernah kubuat waktu sekolah, yaitu menonton film porno. Aku begitu terobsesi dengan hal tersebut. Si iblis bahkan mengikat diriku seperti dengan rantai yang sangat keras hingga aku tidak bisa melepaskannya.
Namun, aku berusaha untuk tidak menunjukkan kepada orang lain bahwa aku sedang terbelenggu seperti itu. Aku bahkan dipercayakan untuk melayani menjadi pelayan Tuhan untuk kemahasiswaan. Aku begitu sungguh-sungguh dan semangat dalam melayani karena itu adalah pertama bagiku untuk melayani bersama teman-teman seiman. Tiap hari aku sering menuliskan firman-firman Tuhan di media sosial, sering memberitakan karya Tuhan pada teman-teman dan suatu hari aku diangkat untuk menjadi pelayanan kemahasiswaan selama satu tahun. Aku begitu senang dan begitu bersyukur pada Tuhan karena itu adalah kesukaanku. Selama satu tahun aku pelayanan di kemahasiswaan dan banyak pengalaman yang kudapatkan. Dari mulai cara berorganisasi, bekerjasama, integritas, totalitas, dan sebagainya. Bahkan belum sampai disitu, aku dipercayakan lagi untuk menjadi seorang ketua panitia dalam perayaan Natal di kampus. Hal itu tidak aku sia-siakan dan aku kerjakan dengan maksimal.
Hingga ada saatnya aku berkenalan dengan seorang perempuan dan tampaknya Tuhan telah menunjukkan kebaikanNya padaku saat itu. Aku sangat senang dan aku sungguh begitu gembira pada pencapaian-pencapaianku. Namun, iblis tampaknya tidak senang akan hal itu. Hal itu membuat aku selama berpacaran bukanlah menjadi pribadi yang semakin baik, malah sebaliknya. Emosiku sering meluap, aku sangat mudah tersinggung, aku sangat mudah berpikiran negatif, dan aku kembali terperangkap dalam dosa pornografi. Sebenarnya selama aku pelayanan aku masih mengkonsumsi ‘barang pornografi’ tersebut, namun tidak separah yang ini. Aku bahkan sering mengurung diri di kamar saat aku sedang stress, dan melampiaskannya untuk menonton film tersebut dan merangsang diriku berulang-ulang. Padahal saat itu aku memiliki tanggung jawab dalam pelayanan mahasiswa. Aku seperti tidak peduli akan perkataan-perkataan Firman Tuhan dalam Alkitab. Aku lebih sering menafsirkannya berdasarkan logikaku sendiri. Aku sangat mendalami hal-hal yang berbau sejarah dan mitos, dan hampir tidak mengenali lagi apa itu Firman Tuhan. Aku merasa Tuhan seperti jauh dari diriku, tapi aku selalu mohon ampun pada Tuhan, tapi aku selalu mengulang kesalahan yang sama. Aku seperti berjalan dan jatuh pada lubang yang sama berkali-kali tiada hentinya. Pelayananku seperti tidak berarti lagi bagiku, aku sangat tidak loyal dan tidak bertanggungjawab pada pelayananku. Semua karakterku, kepercayaan diriku, keyakinanku semakin lama semakin terenggut oleh keinginan iblis. Iblis tampaknya sangat sayang padaku karena aku selalu menuruti perintahnya. Hidupku seperti itu terus menerus selama 1 tahun, dan hingga 2 tahun.
Singkat cerita, akhirnya aku putus dengan pacarku saat itu karena berbagai masalah yang dihadapi. Aku seperti kacau balau. Aku seperti berada pada suatu tempat tapi hati dan jiwaku seperti tidak berada pada tempat itu. Sering resah, kuatir yang kualami karena aku tidak membukakan pintu bagi Roh Kudus untuk masuk dalam hatiku. Aku lebih sering menggunakan logikaku pada berbagai hal, bahkan pada Firman Tuhan. Tiap hari aku terbelenggu oleh dosa yang sama berulang-ulang dan tidak ada seorang pun yang tahu akan hal itu. Sangat sulit untuk melepaskannya. Bahkan aku pernah mencoba untuk beberapa hari tidak mengonsumsi hal itu, namun tidak bisa. Keinginan dagingku sangat kuat akan hal itu. Aku seperti kehilangan harapan akan masa depan.
Hari demi hari kulewati, bulan demi bulan, menuju pergantian tahun ke tahun 2016. Aku mendengarkan khotbah yang tidak akan kulupakan sampai saat ini, yaitu mengenai kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya. Pendeta yang berkhotbah saat itu tampaknya sangat menegur diriku dan sangat masuk ke dalam hatiku. Sebab kedatangan Tuhan sudah begitu dekat saat ini. Sampai kapan aku tetap memelihara dosaku ini? Tampaknya tidak ada waktu lagi selain merubahnya dari sekarang. Aku sangat takut Tuhan tidak mengenalku lagi dan membiarkanku masuk ke dalam api kekekalan. Aku sujud berdoa pada Tuhan dengan sepenuh hati, seperti hambaNya Daud yang meminta belas kasihan pada Tuhan karena telah melakukan dosa dan telah melanggar perintah Tuhan, demikian aku pada saat itu. Berhari-hari aku terlihat murung dan tampak banyak sekali penyesalan dalam diriku. Selama 2 tahun pelayananku seperti tidak berarti karena aku tidak melakukannya dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Selama 2 tahun aku seperti seorang yang sangat munafik di muka bumi ini. Aku berdoa dan menyesal pada Tuhan.
Dan di tahun ini, tahun 2016, aku sangat mengimani seorang hamba Tuhan yang berkata bahwa ini adalah tahun pembebasan seutuhnya. Aku berteriak dan percaya akan disembuhkan dan dibebaskan dari belenggu iblis ini. Perlahan aku mulai bisa memaafkan dan melupakan masa laluku, dan perlahan aku mulai meninggalkan dosa pornografiku. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, aku sungguh dilepaskan oleh kuasa Tuhan. Roh Kudus-Nya tinggal menetap di dalam hatiku dan sedikit demi sedikit yang hilang dari diriku berangsur kembali. Keyakinanku, kepercayaan diriku, pikiran positif, semangat, bahkan dilebihkan oleh Tuhan lebih dari sebelumnya. Logika-logikaku pun berangsur dikalahkan oleh iman pada Yesus dan kesukaanku adalah membaca Firman Tuhan. Tiap hari pagi dan malam aku merenungkannya dan akan meng’khatamkan’ dari Kejadian sampai Wahyu. Karena aku mengimani Tuhan dan ingin mengenal Tuhan lebih dekat lagi. Semua yang dulu pernah terjadi kuanggap rugi saat ini, saat aku mengenal Tuhan lebih dalam dan lebih lagi. Tak akan pernah lagi aku menyusahkan Tuhan, aku akan membuat Tuhan senang selalu. Kesukaanku untuk memberitakan kebaikanNya, meberitakan injil-Nya dimanapun itu, karena aku telah merasakan kebaikan Tuhan yang sangat besar dalam hidupku saat ini.
Terimakasih Yesus, hal-hal yang terjadi dahulu tidaklah sia-sia bagiku, justru hal itu menguntungkan bagiku sehingga aku bisa mengenal kebaikanMu lebih dalam dan sudah pernah merasakan pahitnya jauh dari-Mu. Thanks Jesus!! (YA)

Yohanes 14:16-18 :

Aku akan minta kepada Bapa 1 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong 2  s  yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran 3 . t  Dunia tidak dapat menerima Dia, u  sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu4 . Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. v  Aku datang kembali kepadamu

1 comment:

  1. Thanks ka yosuaaaa.. Memberkati sekali.. Gbu kaka..

    ReplyDelete