Cerita ini mungkin pernah anda dengar.
Karena cerita ini sudah lama, saya sudah mengetahuinya sejak beberapa tahun lalu saat seorang pendeta berkhotbah di gereja saya.
Kira-kira ceritanya seperti ini...
Ada sebuah Gereja mewah di sebuah kota besar yang merupakan satu-satunya gereja paling banyak dikunjungi orang-orang di kota itu.
Beberapa di antaranya adalah seorang pengusaha, orang yang sukses dan berpendidikan dan tentunya berduit banyak.
Karena syarat untuk memasuki Gereja ini haruslah orang-orang yang memakai pakaian rapi dan penampilan yang bersih, selain itu tidak diizinkan masuk.
Suatu hari, pada hari Minggu, seperti biasa ibadah dilaksanakan di Gereja ini.
Orang-orang berdatangan , satu per satu masuk, rata-rata memakai kemeja dan berdasi , sepatu yang mahal, dan untuk wanita nya memakai aksesoris yang mahal.
Saya melihat ada seorang kumuh di samping pintu masuk Gereja itu. Usher nya menolak dia untuk masuk.
"Pergi sana! Kau tidak layak masuk ke dalam Gereja kami!" kata salah seorang usher tsb.
Pria ini sudah tua, berjanggut lebat, memakai jubah putih polos dan sudah kotor.
Saya merasa kasihan kepada pria tua itu .
Lalu dia pun pergi dan meneteskan air mata.
Orang-orang yang dulu dia selamatkan sekarang mengkhianati dia.
Tebak, siapa pria tua itu?
Seringkali dalam kemewahan kita, kita melupakan Yesus.
Karena cerita ini sudah lama, saya sudah mengetahuinya sejak beberapa tahun lalu saat seorang pendeta berkhotbah di gereja saya.
Kira-kira ceritanya seperti ini...
Ada sebuah Gereja mewah di sebuah kota besar yang merupakan satu-satunya gereja paling banyak dikunjungi orang-orang di kota itu.
Beberapa di antaranya adalah seorang pengusaha, orang yang sukses dan berpendidikan dan tentunya berduit banyak.
Karena syarat untuk memasuki Gereja ini haruslah orang-orang yang memakai pakaian rapi dan penampilan yang bersih, selain itu tidak diizinkan masuk.
Suatu hari, pada hari Minggu, seperti biasa ibadah dilaksanakan di Gereja ini.
Orang-orang berdatangan , satu per satu masuk, rata-rata memakai kemeja dan berdasi , sepatu yang mahal, dan untuk wanita nya memakai aksesoris yang mahal.
Saya melihat ada seorang kumuh di samping pintu masuk Gereja itu. Usher nya menolak dia untuk masuk.
"Pergi sana! Kau tidak layak masuk ke dalam Gereja kami!" kata salah seorang usher tsb.
Pria ini sudah tua, berjanggut lebat, memakai jubah putih polos dan sudah kotor.
Saya merasa kasihan kepada pria tua itu .
Lalu dia pun pergi dan meneteskan air mata.
Orang-orang yang dulu dia selamatkan sekarang mengkhianati dia.
Tebak, siapa pria tua itu?
Seringkali dalam kemewahan kita, kita melupakan Yesus.
No comments:
Post a Comment