Sunday 11 November 2012

Kado Untuk Samuel




“Aku menemukan sisi lain dari keindahan dunia ini saat mengenalmu dan ketika aku kehilangan dirimu, engkau menjadi inspirasi bagiku.”
Dewa Klasik Alexander
(  @MotivatorSuper )
12926784181062922423
12915650891304406632
Aku meneguk sisa es teh tawar yang masih tersisa di gelasku. Ketika aku masih menikmatinya ekor mataku menangkap sosok anak laki-laki yang memperhatikanku. Matanya menatapku. Sebuah tatapan yang menusuk ke dalam hatiku. Tatapan yang penuh iba. Aku meletakkan gelas yang hanya menyisakan es batu yang masih membeku.
“Bu, anak kecil yang duduk di pinggir jalan itu siapa ya?” tanyaku penasaran kepada pemilik warung sambil memandang anak laki-laki tersebut.
“Ow… Duh, kasihan tuh anak, bang!”
“Kasihan kenapa, bu?”
“Sudah seminggu bapanya meninggal gara-gara sakit. Ibunya sih meninggal pas melahirkan dia. Dia ngga punya keluarga lagi. Sekarang sih dia tidur di mana saja karena di usir dari kontrakan.”
“Begitu ya, bu!”
Selesai membayar es teh tawar yang aku pesan. Aku menghampiri anak laki-laki yang hanya mengenakan pakaian kumal tanpa alas kaki. Entah sudah berapa lama dia tidak mengganti pakaiannya.
Semakin aku mendekatinya semakin jelas kelihatan kalau tubuhnya tidak terurus. Dia terus menatapku sampai aku duduk di sampingnya.
“Nama kamu siapa dek?” tanyaku dengan nada bersahabat sambil mengukir sebuah senyuman.
“Aku lapar, kak!” ucapnya sambil memegang perutnya.
Aku mencoba mengingat uang yang masih tersisa di saku dan dompetku. Hanya ada selembar sepuluh ribuan dan dua koin lima ratus.
“Nanti kakak belikan kamu makanan. Tapi nama kamu siapa?” Sekali lagi aku menanyakan namanya.
“Benar kak? Serius? Kakak ngga bohongkan?”
“Iya. Ngapain bohong? Tapi nama kamu siapa?”
Aku melihat senyuman manisnya yang memancarkan barisan giginya yang tersusun rapi tapi berwarna kuning karena tidak pernah disikat.
“Namaku Samuel Lie. Dipanggilnya Samuel. Kalau kakak?”
“Dewantara, panggil saja kak Tara!”
Dia mengulurkan tangannya lalu kusambut. Sebuah jabatan salam perkenalan yang hangat. Terasa kalau tangannya penuh dengan debu ketika tanganku bersentuhan dengan tangan munggilnya. Kukunya yang panjang menyembunyikan daki berwarna hitam di setiap kuku jarinya.
“Yuk, kita makan.”
“Di mana kak?”
“Tuh ada warteg!” ucapku sambil menunjuk sebuah warteg.
Dengan langkah semangat Samuel memegang tanganku dan menuntunku ke warteg tersebut. Wajah murungnya berubah menjadi ceria.
Aku hanya memandangnya dengan mata yang hampir copot. Lahap sekali anak ini makan. Kurang dari lima menit, makanan yang aku pesan sudah tidak tersisa lagi. Sampai menjilat jarinya segala.
“Terima kasih ya, kak!” ucapnya dengan malu-malu.
“Sama-sama,” balasku terharu meski aku tahu jatah makan malamku sudah tidak ada lagi.
*****
Aku manatap Samuel yang tidur terlelap yang hanya beralaskan koran dan tumpukan baju di kosku yang hanya berukuran 2×1,5 meter. Masih terngiang pembicaraan antara aku dengan Samuel sebelum dia terlelap.
“Aku panggil kakak dengan sebutan Ko Dewa ya?”
Aku menatapnya dengan keheranan di antara terang yang dipancarkan lilin kecil. Anehkan? Kos yang aku tinggali hanya seratus ribu sebulan. Tanpa listrik dan tanpa kamar mandi. Jadi kalau mau mandi harus ke WC umum. Itu pun harus bayar. Suara kereta api yang lewat persis di depan kosku sudah menjadi musik tersendiri bagiku. Kata orang ada harga, ada mutu. Seperti itulah gambaran kos di pinggiran rel kereta api.
“Dulu aku punya koko.”
“Trus koko kamu di mana sekarang?”
Hening. Sunyi. Bisu.
“Koko… Koko meninggal karena sakit sama seperti papa. Namanya Ko Daniel.”
Kembali kesunyian mencekam.
“Ngga apa-apakan kalau aku manggil kakak dengan panggilan Ko Dewa?”
Aku berusaha untuk tersenyum, “panggil saja Ko Tara, ya?”
“Oklah kalau begitu.”
Aku tertawa dengan tingkah lakunya yang masih polos.
Karena lelah Samuel langsung tidur terlelap. Sementara aku berusaha menutup mataku diantara suara perutku yang berbunyi karena kelaparan.

*****
12915651631596054007
“Koko pengen punya toko sendiri,” celotehku ketika mengajaknya ke tempatku bekerja. “Ngga perlu besar, yang penting milik sendiri.”
“Kenapa ngga jadi koki saja?”
“Koki?”
“Iya. Bisa makan sepuasnya. Kita makan ya ko?”
“Kamu lapar?”
“Lapar setengah mati.”
“Tapi uang koko tinggal seribu rupiah. Cuma bisa beli gorengan.”
Samuel hanya menatapku.
“Kamu disini ya, koko beliin kamu gorengan dulu.”
“Iya ko.”
Aku berlari untuk membeli dua potong pisang goreng. Begitu kembali, mata Samuel berbinar-binar ketika menerima dua potong pisang goreng.
“Ini untuk aku dan ini untuk koko,” ucapnya sambil menyerahkan sepotong pisang goreng.
“Untuk kamu saja ya!”
“Ngga mau! Koko kan belum makan apa-apa dari semalam?”
Dengan berat hati aku memakannya juga.
Setelah itu aku langsung melakukan tugasku ketika tiba di toko. Membuka toko, lalu membersihkannya, melayani pembeli dan kemudian menutupnya. Gajinya sih cukup untuk bayar kos, makan, kebutuhan sehari-hari dan biaya transportasi. Tapi beruntung Ko Willy, si empunya toko berbaik hati mengizinkan aku memakai komputernya untuk jualan online. Aku menjual tas yang ada di toko Ko Willy di blogku yang kuberiMotivatorSuper.com . Keuntungannya memang sedikit. Tapi aku percaya, setia dalam hal yang kecil maka Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar lagi.
“Nanti kalau ada yang beli tas sama koko, nanti koko traktir kamu di KFC.”
“Wow! Samuel doain semoga laku. AMIN”
Aku hanya tersenyum. Apa lagi melihat tubuhnya sudah bersih. Meski baju yang dikenakannya kebesaran.
Aku belum bisa membelikan Samuel baju sehinga mau ngga mau dia harus memakai pakaianku.

*****
“Kamu sikat gigi pakai garam ya?”
Samuel menatapku dengan kebingungan.
“Odolnya habis. Koko belum bisa beli.”
“Ow.”
“Begini caranya…” ucapku lalu mengambil garam dengan telunjuk tanganku dan menggosokkannya ke gigiku.
“Asin ko!”
Aku tersenyum meski hatiku perih.
“Yah iyalah masa manis.”

*****
12915651891207257977
“Badanmu panas,” keluhku bingung ketika tanpa sengaja menyentuh tubuhnya. “Kamu sakit ya?”
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut munggil Samuel yang merah. Dahinya berkerut dan bibirnya mendesah menahan sakit.
Sementara di luar kos, gerimis mulai turun.
Tubuh Samuel kedinginan. Tidak ada jaket atau selimut. Aku berusaha menghangatkan tubuhnya dengan menempelkan beberapa baju ke seluruh tubuhnya.
“Kita ke dokter ya?” usulku, meski aku sendiri tidak yakin mendapat pertolongan tanpa uang yang cukup. Orang miskin dilarang sakit! Kalau berobat harus pinjam sana-sini buat biaya berobat. Setelah sembuh kerja keras lagi buat bayar hutang.
Aku semakin bingung ketika Samuel tidak menjawab. Dia hanya mengerang dengan mata tertutup rapat.
Aku menggendong tubuh Samuel dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Entah kenapa aku takut kehilangan Samuel. Meski baru dua minggu mengenalnya. Rasanya seperti terjalin ikatan batin yang kuat diantara kami.
Sehari tanpa ocehan Samuel rasanya ada yang aneh. Pertanyaan-pertanyaan sering terlontar dari mulutnya hingga kadang aku kewalahan menjawabnya.
“Woi, mau ke mana loe?” sergah satpam rumah sakit ketika melihatku. “Enak saja main masuk!”
“Adik saya sakit, pak?”
Satpam tersebut memandangku dan Samuel berkali-kali. Mungkin dia bingung, aku yang pribumi memiliki adik yang keturunan Tionghoa.
“Bawa saja ke rumah sakit lain. Di sini bayarnya mahal. Ngga terima pasien kayak begini!”
Ya Tuhan? Apa rumah sakit ini hanya menerima pasien yang menaiki mobil mewah yang bisa di rawat di sini? Sementara orang miskin sepertiku tidak diterima?
Ketika satpam tersebut mengarahkan mobil mewah untuk mendapatkan parkir aku langsung menerobos masuk. Aku tetap nekat untuk masuk. Apa pun akan aku lakukan untuk Samuel. Satpam tersebut hanya pasrah dengan sikapku. Aku tidak menghiraukan tatapan orang yang melihatku basah kuyup tanpa alas kaki. Sandal nyang kupakai tadi putus. Mungkin sudah waktunya untuk diganti.
Aku tidak menghiraukan tatapan orang yang memandangku. Dinginnya AC menusuk hingga tulang sum-sumku.

*****
12915652261633796255
Empat hari kemudian.
“Hemofilia?” tanyaku kaget.
“Penyakit gangguan pembekuan darah dan diturunkan oleh melalui kromosn X,” ucap dokter muda yang cantik perawakannya memberiku penjelasan.
Aku menggagumi kecantikannya.
“Tapi selama ini tidak ada keanehan yang saya temui, seperti pendarahan yang terus menerus atau terjadi benturan pada tubuhnya yang mengakibatkan kebiru-biruan. Kalau boleh tahu, Samuel mengidap hemofilia A atau Hemofilia B, dok?”
“Begitu ya? Hemofilia B.”
Aku terdiam.
“Tidak hanya itu, hasil pemeriksaan menyatakan kalau dia juga positif HIV.”
Aku berdiri seperti patung. Samuel yang masih berumur enam tahun mengidap HIV? Ayah atau ibunyakah yang menularkan? Atau karena dia pernah menjalani transfusi darah dan ternyata Human Immunodeficiency Virus lolos dalam transfusi darah yang dijalanninya.
Kini aku tahu, kenapa tidak ada satu pun keluarganya yang mau menampungnya yang sebatang kara. Mungkin ayahnya meninggal karena HIV juga. Entahlah.
Aku menatap wajah pucat Samuel yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang ditubuhnya. Selama Samuel di rawat tidak ada satu pun kata keluh kesah yang keluar dari mulutnya.
Masih jelas tergambar di memoriku pembicaraan kami berdua ketika mengajaknya makan di KFC di salah satu mal di bilangan Jakarta Barat.
“Samuel pengen kado natal!” Ungkap Samuel tiba-tiba begitu melihat nuansa natal yang menghiasi setiap penjuru mal.
“Mau kado apa?”
“Cuma pengen boneka Tazmania.”
“Nanti koko belikan kalau koko sudah punya duit. Beberapa harri ini belum ada tas yang laku. Nanti koko belikan boneka Tazmania yang gede.”
“Yang kecil juga ngga apa-apa kok.”
“Tapi jangan lupa berdoa ya.”
“So, pasti!”
Malamnya sebelum beranjak tidur, kembali dia mengutarakan keinginannya.
“Koko pasti belikan buat kamu. Berharap sebelum natal banyak tas yang laku.”
“Amin!” teriaknya memecah kesunyian malam.
Hatiku miris, seharian aku dan Samuel hanya minum air kran. Tidak ada duit yang tersisa.
“Maafkan koko, Samuel,” bisikku dalam hati sambil mengusap kepalanya.
Menit berikutnya.
Dia mengajakku berdoa. Biasanya aku yang mengajaknya.
“Tuhan… Berkati Ko Tara ya. Berkati pekerjaannya dan usaha on…”
“Online.” timpalku yang mengetahuinya kesulitan menyebut kata tersebut.
“Usaha onlinenya. Berkati juga bloknya.”
Aku tersenyum ketika dia menyebut kata blog dengak pemakaian huruf K dibelakangnya.
“Nama blognya apa ko?”
MotivatorSuper.com,” ucapku dengan perlahan-lahan.”
“Berkati MotivatorSuper dot kom ya Tuhan. Biar banyak orang yang diberkati.”
Aku terharu. Aku meneteskan air mataku.

*****
“Ko, aku mau pulang saja!”
“Kenapa sayang? Di sinikan enak? Ngga kayak di kos koko.”
“Tapi aku kasihan koko harus berhutang untuk bayar semuanya.”
Diam. Sesak.
“Kamu jangan pikirkan itu ya, sayang. Tuhan pasti cukupkan semuanya.”
Tidak ada pilihan selain meminjam uang dengan Ko Willy dengan jaminan gajiku di potong setengah dari seharusnya aku terima setiap bulan.
Sebatang kara seperti ini tidak bisa berharap pertolongan kepada keluarga. Ah, betapa indahnya kalau masih memiliki keluarga. Teman? Ini Jakarta. Uang ngga jatuh dari pohon kayak daun kering. Siapa yang mau memberikan pinjaman kepadaku tanpa jaminan apa-apa yang bisa disita kalau tidak mampu melunasi hutang yang ada? Memberikan pinjaman ke keluarga sendiri saja masih pakai hitung-hitungan. Kalau mau nyumbang harus di ekspos. Berharap kepada manusia memang sering mengecewakan.
“Kamu harus di rawat di sini supaya cepat sembuh.”
“Ko…. Maafkan aku.”
“Kenapa harus minta maaf?”
“Aku sudah merepotkan koko.”
Aku menggenggam tangannya. “Kamu tidak merepotkan kok. Percayalah! Koko malah senang bisa berkorban buat kamu.”
******
12915652635125962
1291565283359961275
1291565305740409917
Segala macam usaha telah di coba oleh tim dokter yang menangani Samuel. Sudah dua minggu terakhir ini berbagai obat pun silih berganti dimasukkan ke dalam tubuhnya.
Setiap hari berjam-jam aku menemaninya setelah pulang dari jaga toko. Mengobrol, bergurau atau kadang-kadang berdongeng untuknya.
“Ko, apa artinya meninggal dunia?”
Pertanyaan yang menghentakkan diriku yang lelah dan lapar. HIV sudah memorak-porandakan seluruh sistem pertahanan tubuh Samuel. Infeksi yang tidak terlalu berat pun dapat menimbulkan penyakit yang fatal.
“Artinya, kamu akan suatu tempat yang jauh. Tempat di mana kamu berasal.”
“Perginya sendirian?” tanyanya lemah.
Mataku berkaca-kaca. Namun aku mencoba untuk menahan agar air mata itu tidak jatuh.
“Sendirian. Tapi kamu jangan takut.”
“Kalau aku meninggal dunia, siapa yang akan menemani koko?”
Akhirnya air mataku juga jatuh. Diantara penderitaannya dia masih memikirkanku.
“Aku tahu, koko sering ngga makan biar aku kenyang. Koko sering jalan kaki pulang pergi ke toko biar bisa belikan aku sesuatu setiap hari. Nanti di sana, siapa yang motongin kuku Samuel?” ucapnya sambil meneteskan air matanya.
Aku memeluknya.
“Kamu ngga usah mikirin koko ya, sayang!  Tuhan pasti menjaga koko.”
“Nanti kalau aku sudah besar dan punya uang yang banyak. Aku mau belikan koko sebuah toko. Biar koko ngga usah kerja lagi. Trus belikan koko rumah dan mobil, biar kalau hujan bisa tetap tidur enak dan tidak perlu lagi jalan kaki.”
Mulutku tertutup rapat. Bungkam. Tak ada kata yang bisa melewati kerongkonganku. Di tengah rasa sakitnya, dia masih menyimpan sebuah impian. Bukan keluh kesah karena sakit yang di deranya.
******
1291565334890052374

Aku membawa sebuah boneka Tazmania kecil untuk Samuel. Samuel yang terbaring lemah memaksakan senyumannya.
“Ko…”
“Kenapa sayang?”
“Besok aku tidak bisa ikut koko natalan di gereja.”
“Ngga apa-apa.”
“Kamu suka ngga bonekanya?”
“Terima… kasih… ya, ko! Bonekanya bagus banget.”
“Maafkan koko ya. Koko ngga bisa belikan kamu boneka yang gede.”
“Ko, aku mau… kasih koko… kado.”
Aku tercengang!
“Aku cuma… bisa kasih lagu buat koko…”
Aku mendekatkan kupingku di wajah Samuel. Suaranya semakin pelan.
“Ku yakin saat Kau berfirman
Ku menang saat Kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu
Ku aman karna Kau menjaga
Ku kuat karna Kau menopang
Hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu
Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya”
Air mataku terus jatuh ketika dengan susah payah dia menyelesaikan lagu tersebut. Meski sudah tidak ada lagi harapan Samuel tetap percaya mujizat itu ada.
“Selamat natal ya ko,” ucapnya dengan sangat pelan.
“Selamat natal juga sayang.”
“Ko…”
“Iya, sayang!”
“Koko bisa nyanyikan aku sebuah lagu…”
Tanpa berpikir panjang aku memenuhi permintaan Samuel. Lagu kegemarannya…

Dalam segala perkara
Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari
Semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat
Tak ada maksud jahat
Sebab itu kulakukan
Semua dengan-Mu Tuhan
Reff:
Ku tak akan menyerah pada apapun juga
Sebelum ku coba, semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah kepada kehendak-Mu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana.
Tangan kanan Samuel mendekap boneka Tazmanianya sementara tangan kirinya menggengam tanganku.
Genggamannya makin lama makin lembut hingga tak ada lagi nadinya yang berdetak.
“Surga menantimu, pahlawan kecilku,” bisikku dikupingnya yang dingin.
12915653581392454104
12915653731802124900
*****
TAMAT
( NANTIKAN NOVELnya yang akan segera diterbitkan. AMIN)
Cerpen ini saya dedikasikan untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS), percayalah kalian adalah makluk tuhan yang paling bahagia dan berharga di mata Tuhan dengan keadaan apapun.
“Jauhi virusnya bukan orangnya.”

*Terima kasih untuk semua sahabat yang membaca kisahnya dan yang telah share link kisahnya di twitter, FB dan via bb  :)
Semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi banyak pembaca.
Twitter :  @Dewa_Klasik dan @MotivatorSuper

Tuesday 3 July 2012

Update status Twitter via yang kamu inginkan


Mungkin sebagian orang sudah mengetahui ini jika untuk facebook.
Tapi yang ini beda, kita bisa nge-update status di TL kita dgn via-via yang keren..
Hmm.. mungkin orang lain akan menyangka kita memiliki byk gadget :D

Penasaran gimana caranya?

Gampang banget,
1) Pertama-tama yg harus kamu lakukan adalah pergi ke http://twitter.statusvia.net
2) Setelah itu, akan ada pilihan di bawah , seperti :

via Twitter for Mac | Go to Apps
via UberSocial for iPhone | Go to Apps
via Twitter for BlackBerry | Go to Apps
via Twitter for iPhone | Go to Apps
via UberSocial | Go to Apps
via UberSocial for BlackBerry | Go to Apps

Nah, kamu tinggal pilih aja yang mana yg kamu suka
Tinggal klik Go To Apps > lalu sign in with twitter

Masih banyak lagi via yang lain , kamu bisa search disitu

Selamat mencoba!
(Y.A.)

Kisah Tukang Rombeng


Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11).

Untuk orang seperti siapakah Dia datang? Untuk bilangan waktu manakah Dia menjelang? Berikut adalah kisah yang menunjukkan kepada siapa dan kapan Dia akan datang. Semuanya, hanya satu saja dasarnya: Cinta!

Menjelang fajar, pada suatu hari Jumat, saya melihat seorang pria muda, tampan, dan kuat, berjalan di lorong-lorong kota kami. Dia menarik gerobak yang penuh dengan pakaian baru sambil berseru dengan suara nyaring, "Rombeng!" Ah, udara berbau busuk dan cahaya yang muram itu dilintasi olehsuara musik yang indah.

"Rombeng! Baju lama ditukar baju baru! Saya menerima baju rombeng! Rombeng!"
"Sekarang inilah keajaiban," pikir saya dalam hati, karena pria ini tinggi besar, dan lengannya kukuh seperti dahan pohon, keras dan berotot. Matanya menyorotkan kecerdasan. Apakah dia tidak dapat mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga memilih menjadi tukang rombeng di kota yang kumuh?
Saya mengikutinya karena keingintahuan saya yang besar. Dan, saya tidak kecewa.

Tukang rombeng itu melihat seorang wanita duduk di beranda belakang. Dengan saputangan menutupi wajahnya, dia menangis, mengeluh dan mencucurkan ribuan tetes air mata. Lutut dan sikunya membentuk huruf X. Bahunya bergetar. Hatinya hancur.
Tukang rombeng itu menghentikan gerobaknya. Dengan tenang, dia menghampiri wanita itu sambil menginjak kaleng-kaleng kosong, mainan rusak, dan barang rongsokan lainnya.
"Berikan barang rombengmu," ujar tukang rombeng itu dengan sabar, "dan saya akan memberimu barang baru."
Tukang rombeng itu melepaskan saputangan dari mata wanita itu. Wanita itu memandangnya, dan tukang rombeng itu meletakkan sebuah saputangan linen yang baru dan bersih ke telapak tangannya. Mata wanita itu beralih dari pemberian itu ke pemberinya.
Kemudian, saat tukang rombeng itu menarik gerobaknya kembali, dia melakukan hal yang aneh: Dia mengusapkan saputangan yang penuh noda itu ke wajahnya sendiri, dan kemudian dia mulai menangis. Dia menangis begitu kerasnya seperti wanita itu sehingga pundaknya bergetar. Namun, wanita itu tidak lagi menangis.

"Ini ajaib," ujar saya kepada diri saya sendiri, dan saya mengikuti tukang rombeng seperti seorang anak yang ingin membongkar suatu misteri.
"Rombeng! Rombeng! Baju tua saya ganti dengan baju baru!"

Tidak lama kemudian, ketika matahari makin tinggi, tukang rombeng itu mendatangi seorang gadis yang kepalanya dibalut. Mata gadis itu menatap kosong. Darah membasahi perbannya. Aliran darah mengalir di pipinya.
Sekarang, tukang rombeng yang tinggi itu menatap gadis itu dengan rasa kasihan, dan dia mengeluarkan topi wanita dari gerobaknya. "Berikan perbanmu," ujarnya, "dan saya akan memberimu sebuah topi baru."
Anak gadis itu hanya dapat menatap tukang rombeng dengan heran ketika dia mulai melepaskan perban dari kepalanya dan memasangnya di kepalanya sendiri. Kemudian, dia memasang topi baru itu di kepala gadis kecil itu. Dan, saya terperangah dengan apa yang saya lihat. Sekarang, ganti kepala tukang rombeng itu yang terluka. Di alisnya mengalir darah segar, darahnya sendiri!
"Rombeng! Rombeng! Saya menerima barang rombeng!" teriak tukang rombeng yang kuat, cerdas tetapi menangis dan berdarah.

Matahari menyilaukan mata saya dan tukang rombeng itu tampak semakin tergesa-gesa.
"Apakah kamu mau bekerja?" tanyanya kepada seorang yang bersandar di tiang telepon. Pria itu menggelengkan kepalanya.
Tukang rombeng itu mendesaknya, "Apakah kamu memiliki pekerjaan?" "Kamu gila ya?" ujar orang itu sambil menyeringai. Dia tidak lagi bersandar di tiang telepon, tetapi membuka lengan bajunya dan menarik tangannya dari kantung jaketnya. Dia tidak mempunyai tangan.
"Berikan jaketmu kepada saya dan saya akan memberimu jaket saya," perintah tukang rombeng itu.Suaranya memancarkan otoritas! Pria buntung itu melepaskan jaketnya. Demikian juga tukang rombeng itu. Dan, saya gemetar mengetahui apa yang saya lihat: lengan tukang rombeng itumelekat di jaketnya dan ketika pria buntung itu mengenakan jaket, lengan itu terpasang di pundaknya. Sekarang, tukang rombeng itu buntung sebelah tangannya.
"Pergilah bekerja," ujar tukang rombeng itu.

Setelah itu, tukang rombeng menjumpai seorang pemabuk yang berbaring pingsan di bawah selimut tentara. Pemabuk itu tampak tua dan memprihatinkan. Tukang rombeng itu mengambil selimut pemabuk itu dan membungkuskannya ke tubuhnya sendiri, lalu menyelimuti pemabuk tua itudengan selimut baru.
Dan, sekarang saya harus berlari supaya bisa mengikuti tukang rombeng itu. Meskipun dia menangis menjadi-jadi, darah bercucuran di wajahnya, menarik gerobak dengan satu lengan, tersandung, terjatuh berkali-kali, kelelahan, tua dan sakit, dia melangkah dengan kecepatan tinggi. Dengan "kakilaba-laba" dia menyusuri lorong-lorong kota itu.

Saya terkejut melihat perubahan pria ini. Saya sedih melihat penderitaannya. Meskipun demikian, saya ingin melihat ke mana dia pergi dengan begitu tergesa-gesa dan saya juga ingin mengetahui apa yang membuatnya melakukan semua ini.

Tukang rombeng yang sekarang bertubuh kecil dan tua itu pergi ke suatu tempat. Dia menghampiri sebuah lubang sampah. Saya ingin membantunya mengerjakan apa pun, namun saya menarik diri dan bersembunyi. Dia mendaki sebuah bukit. Dengan usaha yang keras, dia membersihkan sebuah tempat di bukit itu. Kemudian, dia menarik napas. Dia berbaring. Dia memakai sebuah saputangan dan jaket sebagai bantalnya. Dia menutupi tulang-tulangnya dengan selimut tentara. Dan, dia mati.


Oh, saya menangis menyaksikan kematian seperti itu! Saya masuk ke sebuah mobil rongsokan dan menangis serta meratap seperti seorang yang tidak punya harapan, karena saya mulai mencintai tukang rombeng itu. Setiap wajah yang saya kenal memudar ketika saya melihat wajah tukang rombeng itu. Saya sangat menghargai tukang rombeng itu, tetapi dia mati. Saya menangis terus sampai jatuh tertidur.
Saya tidak tahu - bagaimana saya bisa tahu? - bahwa saya tidur melewati Jumat malam dan Sabtu malam.
Tetapi kemudian, pada Minggu pagi, saya tersentak bangun.
Cahaya - sinar yang murni - menghunjam wajah saya yang kecut, dan saya mengerjapkan mata saya. Saya melihat keajaiban yang terakhir dan pertama. Tukang rombeng itu bangun, melipat selimutnya dengan amat hati-hati. Ada goresan luka di dahinya, namun dia hidup! Di samping itu, dia juga sehat!Tidak ada kesan sedih atau tua di wajahnya, dan semua rombengan yang berhasil dikumpulkannya tampak bersih dan bersinar.
Saya tidak sanggup menatap semua itu lagi. Saya gemetar melihat semua itu. Saya berjalan mendekati tukang rombeng itu. Saya memberi tahu nama saya dengan rasa malu, karena saya adalah makhluk yang patut dikasihani di depannya. Kemudian, saya melepaskan pakaian saya di tempat itu, dan sayaberkata kepadanya dengan penuh permohonan, "Beri saya pakaian baru."
Dia memakaikan pakaian baru di tubuh saya. Saya menjadi ciptaan baru di tangannya. Tukang rombeng itu, tukang rombeng itu, tukang rombeng itu adalah Kristus!

(Walter J. Wangerin, "Ragman.")
Sumber:
100 Kisah yang Menggetarkan Jiwa Anda, oleh Xavier Quentin Pranata, penerbit
Yayasan ANDI, Yogyakarta 2000

Monday 2 July 2012

Episode Terlarang Spongebob (Red Mist / Squidward's Suicide)

Siapa yang tidak tahu film kartun "Spongebob Squarepants"?
Kartun yang digemari oleh anak-anak bahkan remaja ini pun ternyata ada episode terlarangnya.
Seperti apakah itu?

Menurut pengamatan dan informasi yang saya dapat, episode terlarang Spongebob itu berjudul "RED MIST" atau juga dikenal dgn Squidward Suicide.

Awalnya episode ini dibuat oleh seorang asal Skotlandia yang diketahui merupakan seorang pembunuh berantai yang sudah lama dicari-cari polisi.

Konon juga dikabarkan, saat episode itu pernah tayang, banyak kiriman-kiriman bola mata manusia meneror pihak Nickelodeon. Mungkin karena dalam episode tsb digambarkan dengan sosok mata berwarna merah.

Adanya unsur kekerasan dan efek-efek yang menakutkan membuat pihak Nickelodeon pun kemudian memblokir episode tersebut, namun sebagian sudah menyebarluas di dunia maya. Dan episode itu kemudian disebut sebagai The Lost Episode (Episode yang Hilang)

Lalu, bagaimana cerita dari Red Mist tsb?

Cerita berawal dari Squidward yang sedang berlatih bermain klarinet untuk resital klarinet solo malam harinya.
Namun, Spongebob dan Patrick bermain main diluar dan amat mengganggu Squidward. Squidward pun menyuruh mereka diam ,lalu dia melanjutkan latihannya lagi.

Beberapa saat kemudian, ada seseorang mengetuk pintu rumah Squidward (seekor ikan dgn pakaian adat Skotlandia), dan dia membukakannya.
Karena merasa terganggu, Squidward pun membanting pintu tersebut.

Tidak lama lagi, orang itu mengetuk pintu rumah Squidward lagi, dan kali ini mata orang tersebut berwarna merah dan berteriak "THE RED MIST IS COMING!"
Squid pun ketakutan ,dan berlari ke dalam dan melanjutkan latihan klarinetnya lagi.

Saat sedang bermain klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi berwarna merah dan mata Squidward pun menjadi merah.. Mungkin ini efek khusus yg dibuat oleh si pelaku untuk memberi efek menyeramkan secara perlahan
Lalu ,saat Squidward mulai mengadakan konsernya, efek scene berwarna merah itu pun muncul lagi.
Sekarang hampir keseluruhan warga Bikini Bottom matanya menjadi merah.
Saat Squidward sdg tampil, penonton pun sedikit demi seedikit pulang karena mereka tidak suka dengan performa Squidward.

Squidward pun sedih, lalu berjalan murung menuju rumahnya...
Dalam bagian ini, si pelaku sengaja membiarkan Squidward terus berjalan ke rumahnya dengan suara yang sepi (hanya terdengar suara angin) dan ini merupakan awal dari puncak terganggunya mental seseorang..
Saat samapai di rumahnya, Squidward pun tertunduk lesu dan kali ini efek scene dlm film ini menampilkan gelombang2 yang semakin lama semakin kencang..
Hal ini terjadi selama beberapa detik..
Disinilah membuat mental dan jiwa seseorang mulai terganggu ,terutama anak-anak..
Karena tidak ada audio dalam adegan ini, hanya suara keresek2 pelan saja yang terdengar..
Hingga akhirnya , muncul wajah Squidward dengan matanya yang merah mengeluarkan darah dan dengan wajah depresinya , dia pun mengambil pistol lalu menembakkan ke kepalanya sendiri
 Ceritanya memang tidak masuk akal, namun dapat menganggu jiwa seseorang.
Konon juga dikabarkan, ada orang sampai bunuh diri menonton episode ini..
Hmmm...

Kalo kalian penasaran pengen liat langsung episode nya seperti apa, kalian bisa cek di youtube atau klik video di bawah ini..
Video dari youtube sebenarnya bukanlah yang asli, video ini hanya gabungan dr beberapa episode yg pernah ditayangkan Nickelodeon dgn sedikit penambahan dan edit-an.
Tapi ceritanya adalah benar seperti itu..
Oke, jika kalian pengen nonton ,klik aja.. Tapi jangan setel keras-keras..
Usahakan suasana hati kalian lagi damai ya..
Enjoy guys!!
(Y.A.)
(RED MIST )

(RED MIST #CLIP 1)

(RED MIST #CLIP 2)


Misteri MothMan (Manusia Bersayap)


Siapa Mothman itu?

 'Mothman' dapat diartikan sebagai manusia ngengat, tetapi Mothman lebih dekat menyerupai beberapa jenis burung yang biasa digambarkan sebagai sesosok makhluk bersayap dan setinggi manusia, bermata merah, kadang muncul tanpa kepala dengan mata merahnya ada di dada. Mothman merupakan satu urban legend yang cukup terkenal di Virginia. Seperti yang telah tercatat dalam buku berjudul 'The Mothman Prophecies' karangan John A. Keel, makhluk aneh yang mempunyai sayap ini terkenal mempunyai bentuk badan seperti manusia dan berwarna abu-abu. Nama Mothman sendiri diambil dari tokoh jahat dalam cerita komik Batman.

Kesaksian penampakan mothman

 12 November 1966, Peristiwa aneh yang dikaitkan dengan mothman di dekat Clendenin, West Virginia. Hari itu ditempat perkuburan umum, lima orang penduduk setempat yang sedang mempersiapkan penguburan, melihat sesosok makhluk bertubuh manusia dengan tubuh berwarna coklat terlihat dibelakang pohon-pohon, kemudian tiba-tiba sosok tersebut terbang dan melintas di atas kepala mereka. Mereka bingung, tidak tampak seperti burung, tetapi lebih seperti sesosok laki-laki bersayap. Beberapa hari kemudian, terjadi beberapa penampakan yang serupa dan menggemparkan penduduk kota tersebut.

 15 November, sore hari, dua pasangan muda berkendara melewati sebuah pabrik TNT yang tidak beroprasi lagi dekat Point Pleasant, West Virginia. Mereka melihat sesosok makhluk dengan dua mata yang besar, tubuh seperti manusia tetapi lebih besar mungkin tingginya mencapai enam atau tujuh kaki. Dan sayap yang melipat pada tubuhnya. Ketika makhluk itu bergerak menuju pintu halaman pabrik, mereka panik dan pergi meninggalkan lokasi tersebut. Beberapa saat kemudian, mereka melihat makhluk yang sama di atas bukit dekat jalan. Makhluk tersebut merambah naik ke udara dan mengikuti mobil mereka. Sesampainya di batas kota Point Pleasant mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke Deputi Sheriff Milliard Halstead. Dan bukan hanya mereka yang melaporkan kejadian aneh malam itu. Empat orang saksi mengaku melihat Makhluk (Burung aneh) serupa.

 Penampakan lain yang lebih aneh. Sekitar pukul 22.30 pada malam yang sama, Newell Partridge, seorang kontraktor bangunan lokal yang tinggal di salem (sekitar 90 mil dari Point Pleasant), sedang menonton televisi tiba-tiba layar menjadi gelap. Ia melihat bayangan dengan pola aneh memenuhi layar televisinya dan kemudian ia mendengar suara rengekan keras dari luar rumahnya. “Kedengaran seperti generator” ucapnya. Anjing Partridge, melolong keras di teras depan dan Partridge pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi.

 Ketika ia berjalan ke luar, ia melihat anjingnya menghadap kesebuah gudang jerami, sekitar 150 meter dari rumahnya. Karena merasa bingung, lalu Partridge menyorotkan lampu senter kearah gudang tersebut, ia terkejut melihat dua lingkarna merah yang tampak seperti mata atau reflektor sepeda. Objek tersebut tidak tampak seperti orbs melainkan seperti mata hewan, “makhluk tersebut ketakutan melihat kami” ucapnya. Kemudian, anjingnya mengejar makhluk tersebut, lalu Partridge meminta dia (anjingnya) untuk berhenti, tetapi perintah Partridge tidak dihiraukan anjingnya. Partridge kembali kerumanya mengambil senapan, tetapi ia takut kembali keluar. Dia tidur dengan senapan disamping tempat tidur malam itu. Keesokan paginya, ia menyadari bahwa anjingnya telah hilang. Dua hari kemudian anjing itu masih tidak muncul, ketika Partridge membaca surat kabar tentang penampakan di Point Pleasant malam itu

 Pagi hari Partridge membaca surat kabar, ia membaca sebuah berita, pada berita tersebut diceritakan Roger Scarberry, salah satu penduduk lokal bersama temanya mengaku pernah melihat burung “aneh” di pabrik TNT. Saat melintasi perbatasan kota Point Pleasant, mereka melihat tubuh anjing tergelatak di pinggir jalan. Beberapa menit kemudian, mereka kembali dan melewati jalan yang tadi mereka lewati, terkejut karena anjing yang tergeletak menghilang, mereka berhenti dan mencari tubuh anjing. Newell Pertridge mengira anjing tersebut adalah miliknya yang hilang waktu malam.

 Pada tanggal 16 Nopember, konferensi pers diadakan di gedung pengadilan, menghadirkan dua pasangan muda untuk mengulangi kisah yang mereka alami mengenai penampakan yang mereka lihat. Deputi Halstead, yang telah mengetahui kisah yang mereka alami menjadi saksi pada saat itu. Ia mengatakan “Mereka tidak pernah terlibat masalah apapun,” dan tidak memiliki alasan untuk meragukan kisah yang mereka alami. Banyak wartawan yang hadir, makhluk terbang yang aneh tersebut dijuluki sebagai “Mothman” atau makhluk bersayap atau manusia kupu-kupu.






 John keel tiba di Point Pleasant pada bulan Desember 1966 dan segera mulai mengumpulkan laporan penampakan Mothman, keel menjadi kronik utama kasus Mothman dan menulis bahwa sedikitnya 100 orang secara pribadi menyaksikan makhluk antara November 1966 dan November 1967. Menurut laporan yang telah dikumpulkan, makhluk itu berdiri tinggi antara lima sampai tujuh kaki, lebih lebar dari seorang manusia dan langkahan kakinya seperti manusia. Sepasang Matanya terletak di dekat bahu bagian atas, ketika terbang sayapnya seperti kelalawar yang meluncur tidak berkibar, tetapi ia mampu naik lurus keatas “seperti helikopter”. Saksi juga menggambarkan kulit berwarna abu-abu keruh, coklat dan mengeluarkan suara mendengung ketika terbang. Makhluk aneh tersebut (Mothman) tampaknya tidak mampu berbicara tetapi hanya bisa mengeluarkan suara jeritan seperti seorang wanita.

 John keel (yang percaya makhluk itu asli) menduga bahwa beberapa kasus yang melibatkan penduduk lokal ketakutan dengan adanya rumor mengenai adanya penamapakan burung aneh di malam hari.

2 Pertanyaan yang belum terjawab
1.Jika hal yang terjadi di West Virginia memang benar andanya, mengapa di tempat lain di negara amerika tidak?.
2.Makhluk tersebut mempunyai karakteristik fisik tersendiri, mengapa tidak dikelompokan dalam spesies makhluk hidup di bumi ini?


Sumber :http://www.prairieghosts.com/moth.html

Sunday 1 July 2012

Kuasa Dalam Kata-Kata


Ada seorang pengemis di pinggir jalan sebuah kota yang cukup ramai. Pengemis ini laki-laki, buta, dan sudah tua. Di tengah keramaian orang, pengemis ini hanya bermodalkan sebuah kardus yang selalu diletakkan di depan kakinya, dan kardus itu bertuliskan : "SORRY FOR ME, I'M BLIND" (Kasihan padaku Tuan, aku buta)

Beberapa orang kasihan padanya, dan meletakkan uang recehan di dalam kardus itu .Namun , uang yang diberi tidak seberapa ,dan hanyalah beberapa logam saja.. Bisa dihitung dengan jari.

Singkat cerita, pada sore hari ada seorang wanita memakai kacamata hitam dan memakai payung, menghampiri pengemis itu. Wanita itupun lalu mengambil kardus pengemis itu. Pengemis itu awalnya menolak , namun wanita itu hanya mengatakan bahwa dia hanya ingin meminjam sebentar..




Lalu, wanita itupun mengambil sebuah spidol dan mencoret-coret tulisan yang ada di kardus itu.. Wanita itu menulis sesuatu yang baru, kemudian meletakkannya lagi di depan kaki pengemis itu..
Pengemis itupun berkata sambil meraba2 ,"Apa yang kau lakukan dgn kardusku nyonya?" .. Wanita itu pun menjawab," Tidak apa-apa.. Aku hanya mengganti kata-katanya saja."

Wanita itu pun lalu pergi...

Keesokan harinya, pengemis itu kembali duduk di pinggir jalan tsb dgn memegang kardus yang kemarin lagi..
Tapi kali ini berbeda, banyak sekali orang yang datang menghampiri dia, dan memberi lebih banyak recehan..

Pengemis itu pun sangat bingung , lalu sambil meraba2 , dia memanggil seseorang dekat situ untuk memberitahunya akan apa yg sbenarnya terjadi.
Seorang di dekat situ pun berkata, "Kata-katamu itu bagus , kami sangat tersentuh melihatnya."
Dengan penasaran, pengemis itu bertanya, "Sebenarnya apa yg dituliskan disini?"
Orang itu pun menjawab, "TODAY IS A VERY BEAUTIFUL DAY, BUT I CAN'T SEE IT" (Hari ini adalah hari yang indah, tapi aku tidak bisa melihatnya)
(Y.A.)

Penglihatan Di Neraka


Sahabat,

Tanggal 1 Januari 2000 pukul 05.00 wib pagi, aku dibawa ke suatu daerah GURUN PASIR YANG LUAS, TANDUS, KERING-KERONTANG, SERTA PANAS TERIK SANGAT MENYENGAT.

Aku melihat banyak binatang aneh dan menjijikkan yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Aku berjalan setapak demi setapak melewati gurun tersebut hingga sampai pada suatu tempat yang menyeramkan.

Rasa aneh meliputi aku, tulang-tulangku serasa sakit semua, terlebih lagi tidak ada sedikitpun angin berhembus, suasana sunyi mencekam dan mendung menyelimuti daerah tersebut! aku tidak dapat menggambarkan dengan lebih baik lagi sebab hanya kengerian yang ada di sana.

Sebuah pintu gerbang berdiri menjulang dihadapanku dan dengan rasa gelisah namun ingin tahu aku mencoba mem buka gerbang tersebut. Ternyata gerbang tersebut tidak cukup sulit untuk dibuka tetapi membuat aku tersentak sebab dihadapanku masih berdiri sebuah pintu gerbang lagi dan diatas gerbang tersebut terdapat papan palang bertuliskan "valley of torture" (lembah penyiksaan)!!!!

Aku sempat ragu apakah aku harus melanjutkan'perjalanan' ini atau tidak, tetapi aku merasa ada sesuatu yg mendorong aku untuk melanjutkannya.

Dengan jantung berdegup keras aku membuka gerbang berikutnya dan... oh Tuhan!!! aku tidak percaya pada apa yang kulihat tetapi itulah kenyataannya!

Aku melihat suatu lorong yang diliputi oleh kegelapan. Saat itu aku berdiri di pinggir pintu gerbang, aku tidak tahu seberapa luas dan panjang lorong tersebut tetapi aku dapat melihat asap samar2 pada ujungnya dan aku merasa itu adalah lautan api yang dahsyat. Di sepanjang lorong yang gelap itu aku melihat banyak orang disi ksa oleh orang-orang berpakaian hitam-hitam serta bertanduk dan aku melihat mereka sangat bernafsu untuk menyiksa setiap orang yang ada disana sebelum mereka semua dimasukkan dalam lautan api pada ujung lorong tersebut.

Tangis ngilu serta erangan bercampur dengan tertawa yang menjijikkan aku dengar dalam tempat yang sangat kotor tersebut. Di tepi lorong aku melihat seorang wanita muda, tangannya diikat pada sebuah kayu. Banyak sekali orang-orang bertanduk yang mengelilingi dia serta mentertawakannya. Aku melihat wajahnya yang sudah putih pucat itu diliputi oleh rasa ketakutan yang amat sangat, didepan matanya terdapat suatu senjata aneh yang tidak pernah aku jumpai sebelumnya, aku tidak tahu namanya tapi bentuknya sejenis garpu penggaruk dengan mata pisau yang sangat tajam.

Senjata tersebut dibawa oleh salah sat u iblis bertanduk yang sedang mengerubuti wanita tersebut, aku mendengar si iblis mengancam wanita malang itu "ayo berdusta !!! ayo berdusta!!!" aku melihat wanita muda itu makin ketakutan dan dia sudah sepenuhnya jatuh dalam kuasa para iblis bertanduk itu sehingga ia mau menuruti kemauan mereka. Jawab wanita itu, "Ya!! Ya!! aku berdusta!! aku berdusta!!!" Para iblis yang mengancam itu tertawa terbahak-bahak dan mereka merasa puas akan jawaban wanita muda tersebut. aku menyangka setelah wanita itu menuruti apa yang mereka mau maka ia akan dilepaskan tapi apa yang terjadi?

Para iblis jahat itu malah menyorongkan garpu penggaruk dengan mata pisau yang tajam-tajam itu kedalam wajahnya dan darah segar menyembur keluar dari wajah wanita yang telah hancur dan tidak berbentuk itu. Pada saat itu aku mendengar wanita itu berteriak kesakitan, "AAAAAHHHH ToLong!!!!!" aku langsung berteriak "Stopp!!! hentikan...!" aneh ! mereka tidak mendengar teriakanku dan bahkan aku tidak terlihat oleh mereka walaupun aku ada disana. aku merasa muak melihat pemandangan yang mengerikan dan suara-suara itu tapi ternyata masih banyak lagi pemandangan yang lebih mengejutkan.

Berikutnya aku melihat seorang laki-laki, rambutnya sudah hangus, wajahnya tinggal tengkorak yang membusuk dan ulat-ulat yang tidak dapat terbakar oleh api keluar dari lubang-lubang tengkoraknya. Laki-laki tersebut disusung dari ujung lorong yang mendekati api, aku rasa mereka telah lama menyiksa orang tersebut, orang tersebut telah hangus dan dagingnya meleleh karena telah diletakkan dekat api yang tidak terhingga panasnya.

Iblis-iblis yang mengusungnya tertawa-tawa mengejek laki-laki diatas usungan tersebut dan tidak ada yang dilakukan laki-laki tersebut selain pasrah. Ia sekarat! tetapi tid ak bisa mati. mulutnya megap-megap seolah ingin memohon belas kasihan. Salah seorang dari iblis itu berteriak "Ayo masturbasi !!!! ayo masturbasi!!!!" Jawab pria itu dengan bergetar, "ya aku masturbasi!! aku masturbasi!!" "AHHHHH!!!!!!" aku melihat ulat-ulat ya ng amat sangat banyak keluar dari dalam tubuhnya .. seluruh tubuhnya!!!!! aku makin jijik melihat semua itu apalagi mendengar teriakannya ! aku merasa ngeri!!!!!!

Masih banyak lagi teriakan dan perintah2 yang aku dengar, "ayo minum! ayo mabuk! ayo judi! ayo menipu!!!" dan para iblis itu tertawa tawa, menikmati erangan dan tangisan seolah-olah mereka sedang mendengar musik yang indah.

Aku tidak berani berjalan masuk lebih dalam. aku hanya melihat sejauh mata memandang dan aku yakin masih banyak lagi jenis2 penyiksaan yang dilakukan sebab lorong tersebut lebih pas kalo disebut barak pen yiksaan. aku menemukan suatu pemandangan yang amat sangat mengagetkan, aku melihat banyak orang saleh beragama disana ! Aku tidak percaya....!!!!!
tapi aku tidak berkuasa untuk menyangkalnya!!! aku mendengar teriakan mereka saat disiksa, mereka menyebut nama Tuhan, "Tuhan tolong aku!!!!!
Tuhan bukankah aku selalu bersama dengan Engkau? Engkau mengajar di kota-kota kami, aku melayani Engkau Tuhan !!!!!"

Mereka memohon-mohon pada Tuhan tetapi mereka sudah tidak mendapat kesempatan itu, sampai pada akhirnya aku mendengar mereka menghujat Tuhan.
Hancur hatiku melihat hal ini. Setelah itu aku betul2 berada di puncak kengerian dan shock berat meliputi aku !!! aku sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan 'perjalanan' ini dan jika dilanjutkan kemungkinan besar aku akan 'mati' secara jasmani. "Tuhan, tolong bawa aku untuk keluar dari sini....
tolong Tuhan.....!!!!" seketi ka itu juga aku....... aku tersadar! semua yg terjadi tadi adalah sebuah vision, sebuah penglihatan ....... penglihatan yang sangat mengerikan..... penglihatan tentang neraka.... !!!!!!!

Aku senang menemukan diriku berada dirumah meski setelah itu aku harus mengalami sakit berhari-hari. Tulang dan sendiku ngilu semua, penyakit maagku kambuh dan shock masih membayangiku !!! aku berdoa pada Tuhan, apa arti semua ini? dan apa yang Tuhan mau terhadap pengalamanku itu Tuhan memberiku suatu pengertian dan beban yang sangat mendalam bagi orang-orang di sekelilingku. Tuhan mau aku memberitakan apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi kepada semua orang. saat ini banyak dari mereka sedang bersenang-senang, makan-minum, pesta pora, free sex, narkoba dan banyak kesenangan lain yang seolah-olah mereka bisa nikmati selamanya, tetapi mereka tidak sadar bahwa neraka ada di depan mereka dan iblis2 bertanduk sedang menanti mereka untuk menjadi mangsa berikutnya !!!!!

Penutup:

Aku tahu Tuhan Yesus sangat mengasihimu oleh sebab itu Ia masih mau memberi kesempatan kepadamu!!! Untuk bertobat melalui 'penglihatan' yang telah ditunjukkannya kepadaku. Sahabatku, aku HARUS MENULIS SURAT INI kepadamu untuk mengingatkan mu sebab aku tidak mau kamu mengalami hal yang sama dengan mereka di sana. Sungguh, aku mengasihimu !!
dan aku harap kamu mau MERENUNGKAN semuanya ini dan benar2 bertobat, terima Tuhan Yesus secara pribadi, HIDUP BARU, dan jangan keluar dari jalan yang telah Tuhan khusus TETAPKAN.



GOD BLESS US

HOPE AND PRAY !!

KEEP THE FAITH THAT HE ALWAYS BE WITH US AND TRUST IN HIM THAT HE REALLY KNOWS YOU !!

"The LORD bless you and keep you; the LORD make his face shine upon you and be gracious to you; the LORD turn his face toward you and give you peace."

Melukai Hati Tuhan

Seorang mahasiswi teologia menceritakan kisah berkesan yang dialaminya ketika dduk di bangku kuliah. Ia mempunyai seorang dosen yg trkenal dgn cr mngjar yg unik nmun mninggalkan kesan yg kuat dlm ingatan. Suatu hari saat kuliah hndak dimulai ,para mahasiswa mlihat papan target yg besar trgantung di tembok. Tak jauh dr situ ad sbuah meja dgn byk anak panah diatasnya. Slain ank panah yg byk ,tdpt jg kertas prlengkapan utk mnggambar .Sang dosen mmasuki kls dan brkata ,"masing" ambillah slembar krtas dan alat gmbar,lalu gmbarlah wjah seorang yg Anda tdk suka,org yg slalu mmbuatmu marah.". Seorang mahasiswi mggmbar wjah tman perempuannya yg sdh merebut kekasihnya. Lain lg dgn seorang mhasiswa,ia mggmbar wjah ayahnya,ad pla yg mnggmbar wjah rektor, dan dosen"trtentu yg mreka tdk sukai. Msing" mhsiswa sdh mnylesaikan gbr nya. Scr bergilir mreka mnyematkan gbr mreka pd papan target,lalu mreka mulai mlemparkan anak"panah pd gbr tsb. Bbrapa mhasiswa mnunjukkan kebencian skaligus rasa puas ktika mlemparkan anak" panah pd gbr yg mreka buat. Ada jg yg berteriak ataupun trtawa puas krn bs melampiaskan kbenciannya dgn mlemparkan anak panah pd gbr org yg dibencinya. Tak brp lama sang dosen mnyuruh mreka kmbali dduk krn wktunya sdh hbis. Seorang mhasiswa yg blm mndptkan giliran mlemprkan ank panah nampak kcewa krn hal itu .Sang dosen menurunkan gmbar dan jg papan target dr tembok. Kini yg tmpak adalah gbr Yesus yg trnyata berada di blik ppan trget. Keheningan mmenuhi kls ktika stiap mhasiswa mmndang gbr Yesus tsb. Gbr wjah dan mataNya pnuh lubang,bhkan ad bgn yg robek krn hunjaman ank" panah yg dlemparkan td.Sang dosen hnya brkata singkat, "Apa yg kamu lkukan terhadap sesamamu, kamu telah melakukannya thdp Yesus. ". Puluhan pasang mata mahasiswa menitikkan air mata . Mereka kini mnyadari bhw dgn mmbenci ssamanya, mreka tlh MELUKAI HATI YESUS ..
(Y.A.)

Saturday 30 June 2012

Dirimu Itu Luar Biasa, Percayalah!!


Saya mendapatkan  kisah tentang burung rajawali ,walau sudah lama, namun selalu saya ingat. Kisah itu sebagai berikut. Seorang petani di desa,  kebetulan mendapatkan sebutir telur rajawali  dari hutan. Maka dibawalah pulang telur itu dan kemudian ditelakkan bersama-sama telur ayam peliaraannya yang sedang mengeram.



Telur rajawali tersebut menetas bersama-sama telur lainnya. Induk ayam juga memeliharanya sebagaimana anak-anaknya sendiri.  Anak rajawali sejak kecil diajak untuk mencari makan, dan sehari-hari dilindunginya. Induk ayam tidak pernah membedakan antara anaknya sendiri dengan anak rajawali itu.



Demikian pula burung rajawali tersebut juga tidak mengerti bahwa dirinya seekor rajawali. Ia mengira bahwa dirinya sama dengan anak ayam lainnya. Sekalipun ukuran tubuhnya lebih besar, sayap dan  bulunya lebih panjang, tidak digunakan untuk terbang. Burung rajawali mengira bahwa dirinya adalah ayam, sekalipun  memiliki sayap dan bulu panjang dan  kuat. Sehari-hari, burung rajawali tersebut bersama ayam lainnya berjalan ke sana-kemari mencari cacing dan jenis makanan lainnya.



Dalam cerita itu, -------suatu saat, setelah burung rajawali menjadi besar, melihat di udara ada burung berukuran besar yang melayang-layang, sedemikian gagah dan indah. Atas perasaan kagumnya, burung rajawali yang tumbuh bersama ayam-ayam tersebut bertanya  kepada induknya, siapa sebenarnya yang melayang-layang di langit itu. Dijawab bahwa,  ia itu adalah burung rajawali, yang  memiliki kemampuan terbang luar biasa. Jawaban itu diterima olehnya, dengan menyadari bahwa dirinya memang berbeda dengan makhluk langit itu dan merasa tidak akan mampu melakukan hal seperti itu.



Burung rajawali tersebut tidak sadar  bahwa dirinya sebenarnya adalah juga seekor rajawali yang juga mampu terbang sebagaimana burung besar yang ia lihatnya sendiri itu. Ia mengira   bahwa dirinya adalah ayam, oleh karena seumur-umur berkumpul dengan ayam itu. Selain itu, ia tidak melihat kemampuannya sendiri, dan sayangnya juga tidak pernah mencoba  menggunakan sayapnya untuk terbang sebagaimana rajawali pada umumnya. Rajawali  tersebut terbelenggu oleh sejarah hidupnya,  oleh karena menetas bersama-sama telur ayam.



Cerita sederhana,  dan hanya cocok didengarkan oleh siswa taman kanak-kanak atau SD tersebut selalu saya ingat hingga sekarang.  Dari cerita ini, saya selalu membayangkan, jangan-jangan banyak orang yang sebenarnya memiliki kemampuan hebat dan luar biasa. Akan tetapi mereka tidak  menyadarinya bahwa  mereka memiliki potensi luar biasa atau sangat  hebat.



Seseorang yang dilahirkan dengan bakat melukis misalnya , namun sejak kecil dia bergumul di lingkungan dengan orang orang yang rajin belajar..
Dia lebih sering berteman dengan orang-orang yang pintar dan selalu mendapatkan ranking di kelasnya.. Lalu anak ini pun berpikiran bahwa dia bodoh, dia tidak bisa menyaingi teman-temannya yang pintar itu ..
Sedangkan teman-temannya juga tidak tahu bahwa si anak ini jago melukis, karena anak ini pun tidak menyadarinya dan tidak pernah mencobanya

.
Akibatnya, potensi yang hebat dimiliki anak itu menjadi hilang pecuma begitu saja, karena tidak pernah dikembangkan. Akhirnya, nasibnya sama dengan  kisah burung rajawali dimaksud.  Burung  tersebut sampai  tua dan bahkan mati,  tidak pernah terbang, karena mengira dirinya tidak bisa terbang sebagaimana induk ayam  yang dulu mengeraminya. Tapi,  semoga mereka tidak begitulah keadaannya.
(Y.A.)