Pintu kehidupan telah kumasuki, kupandang dengan egoku semua yang melihatku
Jauh depan mata telah kulewati, kuhadapi
seorang diri
Perih yang kualami karena cinta, penghinaan
yang kusesali
Tak ada yang sejati
Seseorang mencoba mendekati, datang menghibur
saat aku mati
Begitu banyak kelegaan yang telah kubebaskan
Dengan canda tawa ia buat cara
Melepaskan kepenatan di dunia
Lidahnya yang bijak membuatku berbelok dari
jalan yang salah
Semua kekeliruan dan kelabilanku yang membuatku
tergelincir
Namun seorang teman tak memperhitungkan
Dia datang dan hanya senyum yang dia berikan
Mereka semua menjatuhkanku dalam sumur kefanaan
Tak ada yang dapat kuperbuat saat ini
Mulut merekalah meriam penghancur jiwa
Namun seorang teman memberi bunga di waktu kala
Seorang yang kucinta telah memilih menjauh
Kekurangankulah yang tak sanggup diterima
Kau, teman ada di saat semua menghilang
Tak kau pandang keterbatasan yang ada
Jauh disana telah kulihat pintu bercahaya
Aku tahu disanalah kehidupan yang nyata
Seorang teman takkan melupakan walau waktu
berputar
Dia memberiku senyum untuk menjadi teristimewa
By : Yosua Andreas ^^
No comments:
Post a Comment