Monday 23 December 2013

NATAL KMPK FTIP-FPIK 2013 (Awal bagiku untuk meraih puncak)




          Inilah perayaan natal di kampusku, di Unpad Jatinangor. Untuk kesekian kalinya tiap akhir tahun, kampus kami mengadakan perayaan natal ini. Pengurus KMPK (Keluarga Mahasiswa Protestan Katolik) pun telah membuka oprec untuk kepanitiaan ini. Ada yang masuk di bidang acara, transkomsi, logistik, dana usaha, dekor, publikasi dokumentasi, dan juga BPH.
            Untuk pertama kalinya, aku dipercayakan menjadi ketua dalam kepanitiaan ini. Sungguh tak masuk akal bagiku, karena seorang ketua adalah orang yang memiliki pengalaman, tegas, dan cakap dalam memecahkan masalah. Aku mempunyai masalah pada itu semua. Aku menyangkal bahwa aku tak pantas, orang lainlah yang lebih pantas.
(Lalu kata Musa kepada Tuhan : “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah” Keluaran 4:10)
            Dalam pergumulanku, aku berdoa agar Tuhan memberiku hikmat atas semua ini. Aku diberikan kesempatan berdoa selama 4 hari. Waktu itu cukup bagiku, karena aku berpikir tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sebelumnya, aku memang sangat ingin memiliki kemampuan untuk memimpin, karena impianku adalah menjadi seorang pemimpin besar yang berlandaskan firman Tuhan. Dalam setiap doaku, aku ingin diperlengkapi dengan Roh Kudus agar dapat berkata-kata dengan baik dan tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
            Empat hari pun berlalu, dan aku diminta untuk memberitahu jawaban doa tersebut. Entah mengapa, aku seperti merasa siap. Sangat berbanding terbalik dengan sebelumnya, dimana aku merasa sangat gugup dan tak tahu harus berbuat apa. Karena aku sangat alergi berbicara di depan orang banyak, apalagi semua keputusan, tindakan, pendapat terakhir akan ada di tanganku. Aku merasa seperti diantara dua jurang, jurang pertama tidak begitu dalam, namun terdapat banyak hewan buas, sedangkan jurang kedua sangat dalam, namun aman dari serangan hewan buas. Kalian akan mengerti maksudku. Maka, dengan hikmat yang Tuhan beri, aku melompat jauh ke jurang kedua, itulah pilihan yang aku ambil. Walaupun awalnya terasa sakit.
            Setelah itu, aku sudah terpilih menjadi Ketua Natal pada periode 2013 ini. Rapat perdana pun sudah aku jalani, dimana aku sangat sama sekali belum mengerti bagaimana caranya memimpin. Apalagi dalam kepanitiaan ini, banyak mahasiswa baru dan mereka butuh penerangan agar tak menjadi sesat. Hari pun berlalu, dan banyak kritik dan masukan yang datang. Aku anggap itu wajar, karena itu adalah normal, sebab seorang pemula tidak mungkin bisa langsung dengan sangat baik, butuh proses, asalkan panitia pun mengerti apa esensi natal ini.
            Pada minggu-minggu berikutnya, rapat-rapat berikutnya, selalu aku tekankan bagaimana arti pelayanan itu. Mereka (terutama mahasiswa baru) mengerti akan arti pelayanan. Bahwasanya dalam kepanitiaan ini pun merupakan pelayanan, aku juga menekankan pentingnya kekompakan dan kerjasama dalam kepanitiaan ini, dan yang utama adalah kuasa doa. Kontak doa dilakukan rutin setiap minggu.
            Setelah itu, semua persiapan menjelang hari H tanggal 14 Desember 2013 pun sudah siap. Semua bidang sudah mempersiapkannya. Tidak boleh ada lagi keraguan, semuanya hanya diserahkan kepada Tuhan bagaimana acaranya pun nanti. Yang terpenting disini adalah tujuan natal itu tercapai, dan orang yang mengikuti mengetahui apa arti Natal sesungguhnya, bukan dilihat dari kemeriahannya.
            Seluruh panitia pun berkumpul, jumlahnya ada 27 orang, dan mereka semua sudah siap, karena hari inilah acaranya berlangsung. Bidang dekor sudah melakukan dekorasi ruangan atau spanduk, transkomsi sudah menyiapkan transportasi dan konsumsi, logistik sudah siap untuk segala macam kelengkapan panggung, acara sudah mempersiapkan pelayan altar maupun drama, dan bidang lainnya ikut membantu dan saling melengkapi.
            Ibadah dan perayaan pun berjalan dengan baik dan normal. “Kini saatnya aku dipanggil”.  Kepada Yosua Andreas dipersilahkan untuk memberi kata sambutan”. Semua bersorak dan aku merasa sangat bersyukur karena pada saat itu aku tidak gugup. Aku sudah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. 


Dan aku pun melaluinya dengan sangat baik. Poin-poin yang sudah aku persiapkan terlebih dahulu, dan aku berhasil memaparkan tema dan tujuan dari natal KMPK FTIP FPIK 2013 ini.
            Perayaan pun dilakukan dengan baik, ada persembahan pujian dari beberapa warga, kuis berhadiah , drama, dan terakhir adalah persembahan pujian panitia. Semua panitia berkumpul dan mempersembahkan pujian, walaupun waktu latihan hanya sekali, tapi kami berhasil menyanyikan Malam Sunyi Senyap dicampur dengan Dia Lahir Untuk Kami 

            Ibadah dan perayaan pun berakhir dengan baik. Aku mengumpulkan semua panitia untuk evaluasi acara dan kami bersama-sama berdoa dan bersyukur atas kelancaran acara ini, dimana kami mempersiapkannya hanya dalam waktu satu bulan. Tetapi Tuhan memampukan kami semua, kami semua sadar bahwa semua ini adalah campur tangan Tuhan, karena dia yang memimpin kami semua.
            Segala ucapan syukur aku berikan pada Tuhan, karena doaku semua terkabul di semester 3 ini. Aku sekarang sudah mempersiapkan ladangku untuk menerima hujan. Aku sudah siap akan berkat Tuhan yang lebih lagi dalam hidupku. THANKS GOD!

(Keluaran 4:11-12 : Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa : Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan akan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan)


SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU 2014! TUHAN YESUS MEMBERKATI J