Saya mendapatkan kisah tentang burung rajawali ,walau sudah lama, namun selalu saya ingat. Kisah itu sebagai berikut. Seorang petani di desa, kebetulan mendapatkan sebutir telur rajawali dari hutan. Maka dibawalah pulang telur itu dan kemudian ditelakkan bersama-sama telur ayam peliaraannya yang sedang mengeram.
Telur rajawali tersebut menetas bersama-sama telur lainnya. Induk ayam juga memeliharanya sebagaimana anak-anaknya sendiri. Anak rajawali sejak kecil diajak untuk mencari makan, dan sehari-hari dilindunginya. Induk ayam tidak pernah membedakan antara anaknya sendiri dengan anak rajawali itu.
Demikian pula burung rajawali tersebut juga tidak mengerti bahwa dirinya seekor rajawali. Ia mengira bahwa dirinya sama dengan anak ayam lainnya. Sekalipun ukuran tubuhnya lebih besar, sayap dan bulunya lebih panjang, tidak digunakan untuk terbang. Burung rajawali mengira bahwa dirinya adalah ayam, sekalipun memiliki sayap dan bulu panjang dan kuat. Sehari-hari, burung rajawali tersebut bersama ayam lainnya berjalan ke sana-kemari mencari cacing dan jenis makanan lainnya.
Dalam cerita itu, -------suatu saat, setelah burung rajawali menjadi besar, melihat di udara ada burung berukuran besar yang melayang-layang, sedemikian gagah dan indah. Atas perasaan kagumnya, burung rajawali yang tumbuh bersama ayam-ayam tersebut bertanya kepada induknya, siapa sebenarnya yang melayang-layang di langit itu. Dijawab bahwa, ia itu adalah burung rajawali, yang memiliki kemampuan terbang luar biasa. Jawaban itu diterima olehnya, dengan menyadari bahwa dirinya memang berbeda dengan makhluk langit itu dan merasa tidak akan mampu melakukan hal seperti itu.
Burung rajawali tersebut tidak sadar bahwa dirinya sebenarnya adalah juga seekor rajawali yang juga mampu terbang sebagaimana burung besar yang ia lihatnya sendiri itu. Ia mengira bahwa dirinya adalah ayam, oleh karena seumur-umur berkumpul dengan ayam itu. Selain itu, ia tidak melihat kemampuannya sendiri, dan sayangnya juga tidak pernah mencoba menggunakan sayapnya untuk terbang sebagaimana rajawali pada umumnya. Rajawali tersebut terbelenggu oleh sejarah hidupnya, oleh karena menetas bersama-sama telur ayam.
Cerita sederhana, dan hanya cocok didengarkan oleh siswa taman kanak-kanak atau SD tersebut selalu saya ingat hingga sekarang. Dari cerita ini, saya selalu membayangkan, jangan-jangan banyak orang yang sebenarnya memiliki kemampuan hebat dan luar biasa. Akan tetapi mereka tidak menyadarinya bahwa mereka memiliki potensi luar biasa atau sangat hebat.
Seseorang yang dilahirkan dengan bakat melukis misalnya , namun sejak kecil dia bergumul di lingkungan dengan orang orang yang rajin belajar..
Dia lebih sering berteman dengan orang-orang yang pintar dan selalu mendapatkan ranking di kelasnya.. Lalu anak ini pun berpikiran bahwa dia bodoh, dia tidak bisa menyaingi teman-temannya yang pintar itu ..
Sedangkan teman-temannya juga tidak tahu bahwa si anak ini jago melukis, karena anak ini pun tidak menyadarinya dan tidak pernah mencobanya
.
Akibatnya, potensi yang hebat dimiliki anak itu menjadi hilang pecuma begitu saja, karena tidak pernah dikembangkan. Akhirnya, nasibnya sama dengan kisah burung rajawali dimaksud. Burung tersebut sampai tua dan bahkan mati, tidak pernah terbang, karena mengira dirinya tidak bisa terbang sebagaimana induk ayam yang dulu mengeraminya. Tapi, semoga mereka tidak begitulah keadaannya.
(Y.A.)