Wednesday 13 February 2013

Aku dan dunia khayalku

Jangan tanyakan aku siapa , sebab aku sendiri tidak tahu diriku siapa.
Darimana? Ya, aku dilahirkan sebagai anak terakhir , sepuluh tahun kemudian dari kakak2 ku
Tentu saja dari dunia ini, pertanyaan yang tidak masuk akal.

Orang-orang itu sedang berdiskusi membicarakan banyak hal, sedangkan aku disini hanya termenung sendiri menatap jendela , melihat awan-awan yang bergerak beriringan.
Pelajaran ini sungguh membosankan , rasanya aku malas kuliah hari ini.

Yosua! Ada seseorang memanggilku. Sejenak aku terdiam , namun panggilan itu terulang lagi. Ternyata dosen menyuruhku ke depan kelas.
Aku disuruh membacakan sebuah naskah, rasa gugup dan tidak siap menyelimutiku. Lantas aku terdiam sejenak menenangkan diri , hingga suasana kelas terhening.
Aku malu sekali.. Tiba2 dosen itu menyuruh saya duduk saja, semua orang itu melihatku termasuk teman2ku.

Waktu pun tak terasa sudah jam 3, saatnya pulang.
Teman2ku menghampiriku , mengajak pulang bersama.

Mona! uupss.. Bibirku mengucap diluar syarafku bertindak!
Mona lalu melihat ke arahku, Jo dan Tor menertwaiku.. Man dan Yun juga sepertinya tak melewatkan hal itu.

Aku melakukan hal yang salah.. Seorang primadona yang kukagumi tak sengaja ku panggil
Lantas momen ini sejenak menjadi pusat perhatian orang2  yg ada disitu..

"Jo, ayo kita pergi!" bisikku.
Mona yang dengan tatapan aneh melihatku lalu dia pun pergi.
Kejadian ini pun cepat berlalu.

Esoknya, kejadian semalam seperti tak pernah terjadi. Mona yang berpapasan denganku , tidak melihat ke arahku sama sekali. Dia sibuk bercanda dengan temannya.
Temanku Tor pun memuas2kan tawanya di hadapanku.

"Hari ini gak ada yang spesial" ucapku.
Jo dan Tor tentu saja menjawab ya karena kau tidak dianggap haha..
Mungkin aku harus melakukan cara lain agar dia bisa setidaknya berbicara kepadaku.
(Karena dalam cerita ini , Mona adalah satu2nya wanita yg dpt menarik prhatianku sejak 2 bulan lalu)

Hari demi hari berlalu , jarum jam terus berputar. Siang malam berganti seperti suasana hati yang terus berganti. Namun rasa cintaku pada Mona belum berubah.

Terus tiap hari aku memikirkannya , buku2 pelajaran seolah hanya sebagai peng ramai kamar kosku.
Sudah berdebu , bahkan seekor laba2 sempat bersarang di sela-sela tumpukan itu.

Tok.. tok.. tok.. seseorang mengetuk pintu kamarku di Sabtu pagi. Pagi yang cerah memang, begitu sejuknya, sekitar pukul 6 pagi.
Aku pun membuka pintu kamarku, dan ternyata Mona!!

Dia tersenyum ke arahku sambil memberikan isyarat seolah mengajakku pergi.
Aku yang mengerti maksudnya langsung memberesi kamarku dan pergi bersamanya.

Mau kemana, Mona? tanyaku.
Tapi dia tidak menjawab , seperti bisu. Hanya bahasa isyarat yang dia gunakan kepadaku.

Aku pun diajak ke taman yang luas, semuanya putih bagaikan salju.
Bunga-bunga kecil beterbangan dan semuanya warnanya putih ,seperti suasana natal.

Aku yang heran akan pemandangan seperti itu , mencoba bertanya kepada Mona akan apa maksudnya.

Tiba2 saja Mona memandangku dan memegang kedua tanganku ,"Aku tahu kau mencintaiku, tapi jadilah lelaki yang berani."
Pernyataannya membuatku sedikit frustasi , namun senyum indahnya seakan menggodaku utk sedikit saja menyentuh bibirnya.

Lalu dia berkata lagi, "Akulah peri mu, sekarang apa yang kamu minta ,bisa aku penuhi"
Apa maksudmu? Semuanya?? Katakan kamu siapa?? aku pun heran.
Aku Mona, peri mu. Aku penyemangat hidupmu, aku harapanmu.

Lantas aku terdiam dan mencoba meraih bibirnya.
Tanganku seperti tidak terkontrol lagi. Suasana disini sangat cocok untuk mengungkapkan cinta padanya.

"Summer has come and passed The innocent can never last Wake me up when september ends" 
Ahh.. alarm hp ku berbunyi! Ternyata hanya mimpi..

Aku pun bergegas bangun, ternyata sudah jam 7.30!
Cepat-cepat aku membereskan tempat tidur, mandi, lalu pakai baju.
Tak terasa sudah jam 8.00 dan aku pun langsung berlari ke kampus, tak peduli orang lain melihat.

Sesampai di kampus..
to be continued>>

No comments:

Post a Comment