Monday 25 July 2016

Baptis Selam atau Baptis Percik? Bagaimana keselamatan yang dari Tuhan?


Pernah suatu kali saya menemukan dua orang yang saling beradu argumen, yang satu berkata ,”Eh, di gereja aku tuh ya dimana-mana dibaptis itu pake baptis percik”. Yang lain berkata,”Ya terus? Masalah buat gue? Emang kenapa?”.
Jawab yang satu lagi,”Ya gapapa. Aku tuh heran aja ya kok di gereja kamu waktu itu pake baptis selam-selam gitu sih? Emangnya teh di celup-celup?”.
Yang satu lagi membantah,” Eh enak aja lo. Lo dipercik-percik! Emangnya kembang di percik-percik?”
Lalu keduanya saling beradu pendapat, masing-masing mempertahankan pendapatnya sesuai ketetapan di gerejanya. Yang satu berkata bahwa baptis percik lah yang benar, sebab dengan dipatis percik maka niscaya kita bisa masuk Sorga. Yang lainnya tidak terima dan berkata bahwa dengan dibaptis selam lah kita bisa masuk Sorga.

Untuk membahas ini, pertama-tama kita mengenal dulu apa itu baptis. Baptis berasal dari bahasa Yunani, yaitu bapto yang artinya masuk ke dalam air. Nah, lalu apakah dengan ini berarti baptis selam kah yang benar? Lalu bagaimana dengan yang baptis percik? Apakah mereka tidak bisa diterima di Kerajaan Sorga?

Sebelum itu, kita maju lagi untuk mengenal apa itu fungsi baptis. Mari kita buka Alkitab kita di Kitab Yohanes 3:5. Yohanes 3 adalah mengenai percakapan Yesus dengan seorang Farisi yang bernama Nikodemus. Dalam ayatnya yang ke 5 berkata,” Jawab Yesus : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”.
Nah loh, Yesus sendiri berkata demikian. Lalu apakah itu artinya apabila kita tidak dibaptis maka kita tidak bisa masuk Kerajaan Allah?

Mari kita buka kembali kitab Lukas 23:39-43 mengenai dua orang yang disalibkan bersama Yesus. Dalam ayatnya yang ke 39-43 berkata, Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Dalam ayat itu diceritakan mengenai 2 orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Yang satu menghujat Yesus, sedangkan yang satu lagi menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Lalu secara langsung tanpa pikir panjang Yesus berkata, “sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”.
Adakah dikatakan dalam ayat tersebut kemudian Yesus berkata,” sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada…. Eh bro, maaf nih, kau udah dibaptis belum?
Lalu jawab orang tersebut,”Jangankan dibaptis Tuhan, ayah saya saja seorang penjudi, ibu saya seorang pelacur, dan saya sendiri seorang pembunuh. Gimana mau dibaptis” (Haha kan enggak).
Atau ada yang lebih ekstrem lagi. Lalu Yesus berkata, “Eh bro, btw kau baptis apa? Baptis selam atau baptis percik?”
“Baptis percik, Tuhan”, kata orang tersebut. Lalu Yesus menjawab,”Wah maaf nih bro, kau harus dibaptis selam supaya bisa bersama-sama Aku di Sorga”.
“Apa itu Tuhan? Yaudah Tuhan, turunkan aku dengan Kuasa-Mu agar aku diselam ke air sekarang juga!”
(He-he-he kan enggak begitu).

Dari situ kita dapat menarik kesimpulan, bahwa baptisan tidaklah menyelamatkan. Yang menyelamatkan hanya? Hanya YESUS.
Lalu apa maksud perkataan Yesus dalam Yohanes 3:5 tersebut?
Sering orang mensalahartikan ayat tersebut dan kemudian menarik kesimpulan bahwa baptisan lah yang dapat menyelamatkan.
Tapi, mari kita buka di ayat 6 nya. Ayat 6 nya berkata,” Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh”.
Saya akan membongkar sedikit mengenai ayat ini yang telah saya terima dari pendeta saya. Dalam bahasa Yunaninya, daging itu adalah sarx, yang artinya tubuh manusia atau tubuh jasmani kita. Sedangkan Roh dalam terjemahan asli Yunaninya adalah Pneu’ma yang berarti “Tubuh Roh” (Roh huruf besar yang berarti Roh Kudus).
Lalu apa itu maksud air dalam ayat ke-5??
Air dalam bahasa Yunani adalah aqua. Sedangkan dalam terjemahan aslinya dalam Kitab Yohanes tersebut, kata”air” dalam bahasa Yunaninya bukanlah aqua, melainkan “hudos”.
Lalu apa itu hudos?  
Apabila seorang ibu sedang mengandung, dalam rahimnya dikelilingi oleh air. Air apakah itu? Iya benar. Air ketuban. Itulah yang dimaksudkan dalam Yohanes 3:5. Bukanlah air aqua yang dimaksudkan, melainkan hudos yang berarti air ketuban.
Disini Yesus mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, seseorang harus dilahirkan kembali dalam “air ketuban” dan dalam “Tubuh Roh”.
Berarti ayat ini mengatakan dengan jelas bukanlah mengenai baptisan, melainkan mengenai “kelahiran kembali”.

Lalu, apa itu “Tubuh Roh” yang dimaksudkan Yesus?
Manusia dilahirkan sudah memiliki 3, yaitu tubuh, jiwa, dan Roh. Lalu pertanyaannya, kemana “Tubuh Roh” tersebut?
Saat Adam dan Hawa dilahirkan ke dunia, apakah sudah memiliki Tubuh Roh? Jawabannya sudah. Lalu kemana Tubuh Roh tersebut?
Dalam Kejadian 3 ayat 3 dikatakan Allah jelas bahwa “Janganlah kamu makan atau raba buah itu, nanti kamu mati”. Lalu kejadiannya berlanjut, dan Adam bersama Hawa memakan buah itu. Pertanyaannya, apakah mereka mati pada saat itu juga?? Jawabannya Tidak! Lalu apa maksud Allah mengatakan bahwa mereka akan mati? Apakah Allah salah?
ALLAH TIDAK PERNAH SALAH.
Lalu apa yang dimaksud mati oleh Allah? Itulah “Tubuh Roh” ! Oleh karena dosa Adam dan Hawa, Tubuh Roh kita sudah mati sejak dilahirkan!

Pertanyaan lagi, saat kita mati, tubuh kita ini masuk kemana? Masuk ke tanah (kuburan). Nah, yang masuk ke Sorga apa dong? Itulah “Tubuh Roh”!
Bagaimana kita bisa memiliki Tubuh Roh tersebut? Ya tentunya harus dilahirkan kembali. Apakah ada seseorang di dunia ini yang tidak pernah lahir? Tidak.
Bagaimana cara kita dilahrikan kembali oleh Roh tersebut?
Mari buka kitab Kisah Rasul 2:38, Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Itulah tahapan-tahapannya. Maka kita harus “bertobat” dan “hendaklah memberi diri” dibaptis untuk menerima karunia Roh Kudus. 

Satu-satunya cara untuk menerima keselamatan adalah “bertobat dan menerima Yesus!” Lalu apa fungsi baptisan tersebut?
Saya kasih contoh saat kita mengambil studi di sebuah perguruan tinggi pasti kita akan mengalami apa yang dinamakan dengan wisuda. Saat seseorang sudah menyelesaikan semua SKS yang disyaratkan dan sudah menyelesaikan skripsinya dan sidang akhir, maka orang tersebut dinyatakan Lulus!
Lalu apabila suatu ketika, tiba-tiba di hari mau wisuda nya orang tersebut sakit demam berdarah dan harus di opname di rumah sakit sehingga tidak bisa mengikuti wisuda. Apakah gelar kelulusannya dicabut? Tidak! Karena dia sudah dinyatakan lulus dan siap melamar kerja dimanapun!
Sama halnya dengan baptis, itu hanya menyimbolkan bahwa kita sudah “lulus” atau sudah bertobat dan bebas dari dosa-dosa lama kita. Dengan artian tanpa dibaptis pun sebenarnya kita tetap dapat diterima di Kerajaan Allah!!
Jadi, baptis hanya simbol untuk menyatakan pertobatan kita dan mengubur dosa-dosa masa lalu kita. Haleluya!
.
.
Lalu ada seorang saudara yang berkata, “Kalau begitu kita selama di dunia ini ya senang-senang aja bro! Kan gampang ntar kayak orang yang disalib disebelah Yesus itu, tinggal serahin diri bertobat dan terima Yesus aja!”
Oh tidak saudara. Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil. Matius 24:42-44 berkata, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.   Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri  akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Bisa saja kita tidak seberuntung orang yang disalib bersama Yesus tersebut. Bisa saja kita meninggal secara langsung tanpa bisa berbicara lagi. Sebab kita tidak tahu kapan waktuNya akan tiba.

Ada seorang saudara lagi yang berkata,”Wey bro. Aku ini kan pelayan Tuhan nih, rajin Gereja, berdoa, saat teduh, pelayanan. Berarti aku bakalan dapat upah yang lebih besar dong di Sorga! Ketimbang kawan-kawanku yang gak pernah gereja, apalagi saat teduh.” Lalu Tuhan berkata dari Sorga,”Terus? Gue musti koprol gitu?” (haha kan enggak).
Jelas sekali Yesus memberikan perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur dalam Matius 20 (Buka Alkitab).
Disini diceritakan mengenai orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur. Ada yang bekerja dari pukul 9 pagi, 12 siang, 3 sore, dan pukul 5 sore. Dan masing-masing sepakat menerima upahan 1 dinar. Lalu tibalah saatnya malam hari, dan mandurnya masing-masing memberi mereka upahan 1 dinar. Maka terkejutlah pekerja yang sudah bekerja sejak pagi melihat pekerja yang bekerja mulai sore memiliki upah yang sama dengan dia. Maka pekerja tersebut tidak terima dan bersungut-sungut kepada tuannya, maka tuannya itu menjawab
“Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Oleh sebab itu, hendaklah kita jangan bermegah diri karena kita adalah pelayan Tuhan dan sangat dekat pada Tuhan. Sebab upahan kita semua adalah sama. Justru tanggungan pada pengikut Tuhan-lah yang sangat berat. Oleh sebab itu kita tidak boleh menyerah, karena tugas kita adalah menjadikan bangsa muridNya seperti yang diamanatkan pada kita.
Dan dari mulai sekarang bertobatlah dan terima Yesus dalam kehidupan kita, karena kita tidak tahu sampai kapan usia kita.
Tuhan Yesus memberkati.

-          Dikutip sebagian dari intisari khotbah Pdt. Andi Panggabean mengenai Baptis -



No comments:

Post a Comment